Beranda | Artikel
Tanda-Tanda Husnul Khatimah
Senin, 1 Maret 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Ali Nur

Tanda-Tanda Husnul Khatimah merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Al-Qiyamah Ash-Shughra yang disampaikan oleh Ustadz Ali Nur, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 17 Rajab 1442 H / 1 Maret 2021 M.

Kajian Tentang Tanda-Tanda Husnul Khatimah

Pada kesempatan yang lalu kita telah bahas satu poin di antara tanda husnul khatimah, yaitu:

1. Mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah sebelum meninggal

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang di akhir ucapannya kalimat Laa Ilaaha Illallah, maka dia masuk ke dalam surga.” (HR. Abu Dawud)

Sebagaimana yang telah kita singgung bahwasanya disyariatkan bagi orang-orang yang berada di sekitar orang yang sedang sekarat ini agar dia mentalqinkan kalimat ini dengan harapan semoga sebelum dia meninggal sempat mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah.

2. Kematian dengan mengeluarkan keringat di kening

Ini berdasarkan hadits Buraidah bin Hushaib Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya disaat dia berada di daerah Khurasan, dia menjenguk saudaranya yang sedang sakit, dan dia melihat sedang sekarat. Ternyata kening/dahinya mengeluarkan keringat, lantas dia pun berkata:

اللَّهُ أَكْبَرُ ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : ” مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

“Allahu Akbar, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Kematian seorang mukmin itu dengan kening/dahi yang mengeluarkan keringat.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Tirmidzi)

Kita tidak bicara masalah ini kecuali dengan dalil karena hal ini masalah ghaib. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga tidak tahu tentang masalah ini kecuali karena beliau sudah diberitahukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا ﴿٢٦﴾ إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ…

Allah Maha Mengetahui ilmu ghaib, dan Allah tidak memberitahukan ilmu ghaib ini kepada seorangpun. Kecuali dari kalangan Rasul yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Jinn[72]: 26-27)

3. Meninggal pada malam/hari jum’at

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمعَةِ إلا وَقَاهُ الله فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal di hari Jumat atau di malam Jumat kecuali Allah akan selamatkan dia dari adzab kubur.” (HR. Ahmad dishahihkan oleh Al-Albani)

Para ulama berselisih pendapat tentang keshahihan hadits ini. Karena seseorang dikatakan husnul khatimah tidak terkait dengan hari, tapi dengan amalan.

Akan tetapi bagi yang menshahihkan hadits ini bisa saja menjawabnya bahwa hal ini masalah ghaib, kita tidak tahu bagaimana akhir daripada kehidupan si mayit tersebut sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mewafatkan dia di malam atau di hari jumat.

Ada juga yang berpendapat bahwa hadits ini hanya terkait dengan diselamatkannya dari adzab kubur, bukan adzab neraka. Akan tetapi pendapat ini terbantahkan oleh hadits lain:

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ

“Sesungguhnya alam barzakh merupakan awal kondisi seseorang memasuki alam akhirat. Apabila dia selamat dari siksaan kubur, berarti setelahnya lebih mudah. Apabila ternyata dia tidak selamat dari adzab kubur, maka yang setelah itu lebih dahsyat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Tewas dalam pertempuran jihad fi sabilillah

Tentunya yang dimaksud di sini adalah jihad yang syar’i, bukan yang tidak syar’i.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ ﴿١٦٩﴾

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dan tewas di jalan Allah itu mati; sesungguhnya mereka itu hidup disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 169)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الأَكْبَرِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ

“Bagi orang yang syahid di sisi Allah memiliki enam keutamaan: (1) diampuni semua dosa-dosanya ketika pertama kali muncratnya darah; (2) melihat tempat duduknya di surga; (3) diselamatkan dari adzab kubur; (4) aman dari hari kebangkitan; (4) diberi perhiasan keimanan; (5) dinikahkan dengan para bidadari; (6) diberi izin memberi syafaat keluarganya sebanyak 70 orang.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah)

Ini salah satu tanda-tanda husnul khatimah. Dan maksud kata “tewas” di sini adalah dia ditikam dan terbunuh dalam pertempuran.

5. Meninggal dalam jihad fi sabilillah

Yaitu mereka yang tidak ditikam musuh, tapi bisa jadi karena mungkin jatuh dari untanya, atau dia tiba-tiba sakit di perjalanan dan seterusnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bertanya kepada para sahabat:

مَا تَعُدُّونَ الشُّهَدَاءَ فِيكُمْ؟

“Menurut kalian siapa-siapa saja yang dikatakan orang yang mati syahid?”

Para sahabat menjawab:

يَا رَسولَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ في سَبيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

“Ya Rasulullah, yang mereka tewas dalam jihad fi sabilillah itulah yang mati syahid.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَليلٌ

“Kalau begitu orang yang mati syahid dikalangan umatku sedikit sekali.”

Para sahabat bertanya: “Kalau begitu apa ada yang lain selain orang yang tewas dalam jihad fi sabilillah yang dikategorikan mati syahid?”

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan beberapa, salah satunya adalah:

وَمَنْ مَاتَ في سَبيلِ الله فَهُوَ شَهِيدٌ

“Barangsiapa yang meninggal dalam jihad fi sabilillah, maka dia mati syahid.” (HR. Muslim)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49882-tanda-tanda-husnul-khatimah/